
Manado, Pra-karantina ajang Pemilihan Nyong Nona Manado (PNNM) 2022 memasuki hari terakhir (01/07/2022).
Para finalis PNNM 2022 menerima dua materi terakhirnya di Ruang Toar Lumimuut, Kantor Walikota Manado dari dua orang praktisi di bidang public speaking dan kesehatan khususnya terkait dengan narkoba.
Dua orang praktisi tersebut pertama Piet Hein Pusung, S.STP M.Si, yang merupakan seorang dosen PNS di IPDN Kampus Sulut.
Kemudian kedua, Diane Kawatu, SH MH, yang menjabat sebagai penyuluh narkoba ahli muda di BNN Kota Manado.
Pada sesi pertama, ada dua hal yang menjadi poin utama dalam paparan Piet Hein Pusung terkait dengan public speaking. Pertama, para finalis PNNM 2022 harus mengetahui core value dari seseorang.
Core value sendiri merupakan prinsip atau nilai-nilai yang dipegang oleh seseorang dan tentunya setiap orang memiliki core value yang berbeda-beda.
Adanya pengetahuan mengenai core value setiap orang, tentu akan memudahkan para finalis dalam memposisikan dirinya ketika bertemu orang lain baik itu dalam menentukan sikap maupun memilih kata-kata dalam berbicara.
“Kalian harus tahu core value seseorang karena kadang dalam kehidupan, kita tidak tahu memposisikan diri kita. Kalian juga jangan egois ketika berbicara dengan orang lain. Kalian jangan hanya membicarakan diri kalian, berikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara mengenai dirinya. Kita harus membuat lawan bicara kita merasa nyaman apalagi kalian akan menjadi Nyong dan Nona Manado. Kalau ada yang ingin curhat jangan ditekan tapi jadilah problem solver untuk mereka,” kata Piet Pusung.
Kedua, jangan insecure. Piet pun memberikan tips kepada para finalis PNNM 2022 untuk mengatasi insecure yaitu seseorang harus mengetahui kekurangannya apa dan cara mengatasinya seperti apa.
“Dulu saya insecure dengan kedua kakak saya. Mereka tinggi dan keduanya adalah anggota paskibraka sementara saya tidak setinggi mereka. Nah, di situ saya bertekad untuk fokus ke bidang lain yaitu menjadi siswa teladan. Namun prestasi akademik saya kurang meyakinkan. Akhirnya saya mengetahui kemampuan saya ketika bekerja sebagai ASN di Pemkot Manado. Saya yang membuka twitter Pemkot Manado dan saya tahu kemampuan saya adalah berbagi informasi kepada orang lain,” ungkapnya.
Kemudian masuk pada sesi kedua, Diane Kawatu memaparkan materinya tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba. Materi ini menurutnya sangat penting untuk disampaikan apalagi sasaran peredaran narkoba saat ini sudah mulai menyasar pada anak usia dini. Ia mengungkapkan bahwa banyak dampak dan bahaya dari penyalahgunaan narkoba.
“Kalau sudah pakai narkoba, hilang semua bakat atau kemampuan kita. Pikiran jadi kosong bahkan bakalan jadi ancaman untuk lingkungan sekitar seperti bisa melakukan Tindakan-tindakan yang tidak wajar, kriminalitas, mencuri uang atau barang orang tua, dan lain-lain. Mengkonsumsi narkoba itu tidak murah dan kalau sudah kecanduan akan menyebabkan halusinasi di mana apa yang dilihat oleh mata kadang beda ketika sampai di otak. Untuk pengguna jarum suntik, mereka sangat rawan untuk tertular HIV/AIDS karena mereka bergantian menggunakan jarum suntik yang sama.” ungkap Diane.
Lebih lanjut Diane menjelaskan kepada para finalis PNNM 2022 terkait perbedaan narkoba, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Narkoba sendiri merupakan singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Jadi narkotika adalah bagian dari narkoba yang meliputi shabu, ganja, ekstasi, kokain, heroin dan jenis lainnya.
Kemudian untuk psikotropika adalah obat penenang sedangkan zat adiktif adalah zat-zat yang menyebabkan kecanduan di luar narkotika dan psikotropika misalnya Lem Eha-Bond.
“Lem Eha-Bond sebenarnya diperuntukkan untuk para tukang tapi disalahgunakan. Sebelum covid, kami turun ke sekolah-sekolah yang ada di Manado dan menemukan fakta di mana Lem Eha-Bond sekarang tidak lagi dihirup tapi dimakan,” jelasnya.
Di akhir materinya, Diane menyampaikan kepada finalis untuk dapat meminimalisir dalam mengkonsumsi zat-zat yang dapat menyebabkan kecanduan.
Zat-zat tersebut antara lain kafein di kopi dan nikotin di rokok.
Kemudian, dia juga menambahkan untuk tidak mengkonsumsi alkohol karena menurutnya alkohol adalah pintu masuk seseorang untuk mengkonsumsi narkoba.
Untuk saat ini, BNN Kota Manado sedang gencar memberikan diseminasi informasi kepada masyarakat Kota Manado mulai dari anak-anak hingga dewasa.(***/Ben).