Wakili Kapolri, Kapolda Sulut Hadiri Konferensi VII dan Pertemuan Raya Kaum Bapak Katolik di Kawangkoan

Kapolda Sulut saat menghadiri Pertemuan Raya Kaum Bapa Katolik di Kawangkoan.

Manado, EkuatorNews.com – Kapolda Sulut, Irjen Pol Mulyatno, menghadiri Konferensi VII dan Pertemuan Raya Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Manado, di Kawangkoan, Minahasa, Jumat (15/7/2022) pagi.

Kehadiran Mulyatno mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Rangkaian kegiatan akbar tersebut dibuka dengan misa yang dipimpin langsung oleh Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC.

Kapolda dalam sambutannya, menyampaikan ucapan selamat dari Kapolri atas pelaksanaan Konferensi VII dan Pertemuan Raya KBK Keuskupan Manado.

“Beliau menyampaikan salam hormat, salam hangat, dan selamat untuk melaksanakan konferensi maupun pertemuan raya,” ujar Mulyatno dalam rilis yang diterima EkuatorNews.com.

Mulyatno mengaku senang dan bersukacita bisa hadir di sini, mewakili Bapak Kapolri, sehingga bisa bertemu, bersilaturahmi dengan umat paroki se-Keuskupan Manado.

“Ini merupakan momentum yang luar biasa karena selama ini kita sudah tiga tahun tidak diperkenankan untuk berkumpul beramai-ramai dikarenakan pandemi Covid-19, yang hingga saat ini belum selesai, dan kita semua masih tetap mengikuti protokol kesehatan,” ucapnya.

Mulyatno lalu mengutip sebuah kalimat bijak dalam bahasa Inggris, “we are not in the same boat, but we are in the same storm”, yang artinya, kita semua tidak dalam satu kapal tetapi kita sedang menghadapi badai yang sama.

“Oleh karena itu, momen ini hendaknya menjadi momen kebersamaan kita untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan kita, agar kita selalu hidup harmonis dalam lintas agama, lintas suku bangsa maupun entitas wilayah dalam kesatuan untuk merajut persatuan dan kesatuan demi tegaknya dan utuhnya NKRI,” ajaknya, disambut aplaus meriah seluruh hadirin.

Menurut Mulyatno, peran agama di dalam masyarakat utamanya adalah membina akhlak dan kemampuan kognitif, kemampuan sikap perilaku, dan juga membina apa yang kita lakukan dalam praktek kehidupan, baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Hal terpenting di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ini tentunya kita hidup dalam keberbedaan namun kita masih tetap diikat dalam persatuan dan kesatuan dengan ideologi Pancasila. Sehingga yang perlu kita kembangkan di sini adalah sikap-sikap moderasi beragama,” terangnya.

Atas nama Pimpinan Polri, Irjen Pol Mulyatno kembali mengucapkan selamat atas terlaksananya konferensi dan pertemuan raya KBK ini.

“Semoga pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan bisa berjalan dengan lancar, sukses, dan aman. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kesehatan, kesuksesan, dan perlindungan kepada kita semua,” pungkas Mulyatno.

Selanjutnya, Mulyatno menyampaikan materi wawasan kebangsaan.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga memaparkan secara rinci Empat Konsensus Dasar Bangsa yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Materi tersebut pun menuai apresiasi dari berbagai pihak. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Vox Point Indonesia, Handojo Budhisedjati.

“Saya sebagai salah satu tamu yang diundang dan mengikuti kegiatan sejak pagi, saya melihat ada sesuatu yang sangat-sangat bagus. Puncaknya adalah tadi pada saat Pak Kapolda memberikan presentasi materi wawasan kebangsaan,” kata Handojo.

Menurutnya, materi wawasan kebangsaan yang disampaikan Kapolda Sulut sangat diperlukan.

“Materi yang disampaikan oleh Pak Kapolda tadi benar-benar memberikan pemahaman bagi kita dan ini mohon dilanjutkan tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi kalau bisa kabupaten/kota juga mengalami penyebaran-penyebaran materi (wawasan kebangsaan) seperti ini. Karena (materi wawasan kebangsaan) ini mempersatukan,” kuncinya.

Uskup Manado pun turut mengapresiasi materi wawasan kebangsaan yang dipaparkan Kapolda.

“Luar biasa, Pak Kapolda membantu KBK supaya punya horizon yang lebih luas, cara pandang yang lebih luas, cara berpikir, dan juga mengajak bekerjasama dalam moderasi dan toleransi. Sebab hanya dengan cara begitu maka bangsa dan negara kita akan menuju kepada cita-cita dari para perintis atau pendahulu untuk kemerdekaan serta kesejahteraan bangsa Indonesia,” tutur Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu.

Sementara itu Ketua KBK Edwin Kindangen mengatakan, prinsip KBK adalah Spirit Pro Familia, Ecclesia et Patria, yakni menjunjung tinggi kehormatan gereja, warga, dan tanah air.

“Ketiga konteks tersebut erat kaitan dan terbukti bahwa Polri bisa bersinergi dengan KBK melalui prinsip hidup dari organisasi kami. Materi wawasan kebangsaan memang baru kali ini dalam pertemuan KBK. Terima kasih dan apresiasi kepada Pak Kapolda Sulut atas kehadirannya sekaligus membawakan materi wawasan kebangsaan, sehingga memberikan pencerahan, pemahaman. Dan sekali lagi, luar biasa Pak Kapolda,” ungkap Kindangen.

Tak ketinggalan, Anggota DPRD Sulut Fabian Kallo juga mengapresiasi Kapolda.

“Kehadiran Pak Kapolda semakin menguatkan umat Katolik se-Keuskupan Manado, terutama KBK. Kita lebih kuat lagi ketika Pak Kapolda hadir dan memberikan materi wawasan kebangsaan. Luar biasa, jadi kami sungguh bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran Pak Kapolda,” singkatnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Panitia Theodorus Lumi.

Dikatakannya, dalam kegiatan konferensi dan pertemuan raya ini KBK memang ingin melibatkan pihak kepolisian.

“Kami ingin melibatkan Polri, yang kita ketahui Polri itu dekat dengan masyarakat, berjalan bersama masyarakat. Apalagi dengan situasi-situasi sekarang ini, kami ingin lebih dekat dengan pihak kepolisian,” ujarnya.

Pihaknya berharap ke depan Polri bukan lagi sesuatu yang asing bagi KBK Keuskupan Manado.

“Kami berharap Polri menjadi bagian dari KBK karena banyak juga anggota KBK adalah dari anggota Polri. Kita ingin berjalan bersama supaya kemitraan terus bisa berjalan, bisa sharing, bisa sama-sama juga KBK terlibat dalam program-program kepolisian, atau sebaliknya bila kami membutuhkan Polri maka Polri pun siap untuk membantu secara optimal,” harap Lumi.

Dirinya juga menjelaskan, Konferensi VII dan Pertemuan Raya KBK ini memiliki tiga tujuan utama yakni, sarana untuk mengaktualisasi potensi KBK, kemudian mencoba untuk sesuatu yang bisa dilakukan secara bersama, serta memperbarui tata dasar dan tata rumah tangga organisasi KBK.

“Dirangkaikan dengan pemilihan Ketua Umum KBK. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 15 hingga 17 Juli 2022,” pungkas Lumi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Gubernur Sulut, Bupati Minahasa, Bupati Kepulauan Talaud, Wakil Walikota Tomohon, Kapolres Minahasa, Pengurus KBK se-Keuskupan Manado, serta para peserta.

(***/Benny Manoppo)