Manado, EkuatorNews.com – Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi, Jumat (27/1/2023) mengakibatkan kerugian bagi warga terdampak.
Bukan hanya mengalami kerusakan tempat tinggal, kehilangan harta benda, atau menderita luka ringan dan berat, tapi lima warga Kota Manado dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa bencana alam ini.
Bantuan bagi korban bencana terus mengalir. Salah satunya dari Yayasan Rolam Indonesia.
Bergerak dalam pelayanan profetik apostolic, Yayasan yang dipimpin Senior Pastor, Rev. Dr. Steven Francis dan Asisten Pastor, Pst. Michael David Jeremia Widjaja, menggalang pengumpulan dana untuk disalurkan kepada korban bencana banjir dan tanah longsor Manado.
“Puji syukur kepada Tuhan karena penggalangan dana yang dilakukan berhasil mendapat atensi bukan hanya dari donatur luar kota Manado seperti Jakarta. Tetapi juga sampai kebeberapa yayasan dan gereja luar negeri, seperti Rivers Of life Apostolic Ministries (ROLAM) Center Shelby, New York City, JMK Los Angeles dan JMK Maryland,” sebagaimana disampaikan perwakilan tim Yayasan Rolam Manado, Octavian Mongkareng.
Setelah bantuan terkumpul, Tim Rolam Manado langsung bergerak cepat menyisir titik-titik terparah di beberapa area di Manado untuk menyalurkan bantuan bencana alam.
“Jumlah orang yang terjangkau dalam penyaluran bantuan kurang lebih sebanyak 400 orang. Bantuan yang diberikan yaitu berupa kebutuhan primer seperti makanan, pakaian, peralatan mandi, peralatan untuk tidur, tikar, selimut dan juga sembako serta obat-obatan dan vitamin,” kata Octavian.
Sementara itu, akan menyusul bantuan berupa uang tunai kepada salah satu keluarga yang berduka atas meninggalnya anak mereka saat terjadi bencana banjir dan longsor.
Penyaluran bantuan dilakukan di beberapa titik wilayah terparah seperti Buha, Mapanget, Paal Dua, Perkamil, Kairagi Dua, GPI, Dendengan Dalam, Banjer, dan Tuminting.
Selain meringankan beban korban bencana, dengan menyalurkan bantuan logistik, tim dari Yayasan Rolam Indonesia juga mendoakan setiap korban bencana yang dikunjungi.
Ini dilakukan untuk membangun rasa peduli kepada sesama, dan memberi teladan bahwa anak-anak muda bisa menjadi berkat untuk orang lain khususnya bagi yang membutuhkan seperti korban terdampak bencana.
“Kami Yayasan Rolam Indonesia yang bergerak dalam pelayanan Apostolic Profetik yang memiliki komunitas JMK Youth fellowship, basisnya adalah anak-anak muda yang tergabung dari berbagai denominasi gereja yang berbeda-beda, kita ingin menunjukan kepedulian dan memberi teladan kasih, bahwa kita generasi muda lewat Yayasan Rolam Indonesia juga peduli dan turut merasakan penderitaan korban bencana, untuk menjadi berkat bagj banyak orang” ujar Octavian yang juga merupakan salah satu penanggung jawab Yayasan Rolam Indonesia di Manado.
Sementara Asisten Pastor, Pst. Michael Widjaja melalui akun sosial medianya mengharapkan bantuan bencana yang diberikan bisa menjadi berkat bagi seluruh korban bencana alam di Manado.
“Semoga bisa memberkati dan membantu meringankan beban para korban dan bantuan yang diberikan bisa berguna untuk warga yang membutuhkan,” ujar Pst. Michael dalam akun sosial medianya @michaeldjwidjaja.
“Kita bersama-sama Berdoa untuk belas kasihan Tuhan di tengah-tengah warga Kota Manado. Tuhan mendengar doa dan jeritan kita semua, rencana dan rancangan Tuhan untuk kota Manado adalah rancangan damai sejahtera,” sambungnya menyudahi.
(***/enc)