Manado, EkuatorNews.com – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Andrei Angouw – Richard Sualang melakukan rapat evaluasi Penanggulangan Bencana, Senin (30/1/2023).
Wali Kota mengawali pembicaraan soal kondisi lokasi dan pemukiman di Kota Manado ketika curah hujan tinggi pada 27 Januari 2023 yang beberapa lokasi terdampak banjir dan genangan air.
Wali Kota juga menyampaikan soal kondisi beberapa pintu air di Kota Manado ketika ancaman banjir saat itu.
Selanjutnya Wali Kota dan Wakil Wali Kota mendengarkan beberapa informasi yang disampaikan Kepala BNPB Kota Manado terutama program BNPB Pusat ketika berkunjung ke daerah Sulut dan Kota Manado.
Ikut disampaikan Kaban BNPB Kota Manado tentang peralatan yang disediakan BNPB dan digunakan dalam penanggulangan Bencana saat 27 Januari tersebut.
Demikian halnya soal tanggap darurat apakah perlu diperpanjang atau tidak termasuk penempatan transisi darurat 1-3 bulan, asalkan Pemerintah Kota menyiapkan administrasi seperti Surat Keputusan tanggap darurat.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota ikut merespon program dan kebijakan dari BNPB tapi yang menjadi fokus Pemerintah Kota adalah bagaimana menyiapkan sarana penampungan bagi warga masyarakat yang terdampak bencana banjir, ancaman longsor dan sebagainya keperluan warga terdampak.
Makanya ikut dibahas juga soal perumahan di relokasi Pandu yang selama ini diperuntukkan untuk para pengungsi yang terdampak banjir sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini.
Wali Kota berharap agar kondisi perumahan ini dapat diperbaiki ketika berkoordinasi dengan BNPB Pusat.
“Kita konsentrasi relokasi perumahan di Pandu yang selama ini sudah tersedia daripada pengadaan perumahan yang baru,” kata Wali Kota.
Bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota, kondisi relokasi perumahan Pandu ini yang diperbaiki infrastrukturnya seperti pengaspalan jalan pemukiman, perbaikan saluran air termasuk rumah-rumah yang akan diperbaiki dan tentunya pengadaan air bersih.
Bahkan Pemerintah Kota akan meningkatkan status relokasi Pandu ini menjadi satu Kelurahan dengan langkah awal membentuk dua Lingkungan di relokasi ini.
“Lokasi awal atau tempat tinggal awal tidak bisa lagi ditinggali. Artinya harus ada pengawasan ketat agar mereka tidak kembali ketempat asal ini seperti di Mahawu. Hal ini sebab dilokasi Mahawu ini akan ada pembuatan tanggul dan pelebaran sungai untuk meminimalisir ancaman banjir ke warga kota Manado,” urai Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Dalam rapat evaluasi ini juga di kemukakan kondisi Kota Manado yang terdampak Banjir, yakni Wilayah yang terdampak saat Bencana adalah kurang lebih 800-san hektar jika dibandingkan bencana tahun 2014 yang ada dua ribuan hektar yang terdampak.
Dalam bahasan lanjut melibatkan para Camat yang ada untuk identifikasi lokasi-lokasi yang terdampak parah saat ancaman banjir beberapa waktu lalu termasuk lokasi-lokasi longsor.
Kepada Camat Wali Kota berharap sistem penanganan sampah seperti SPA tidak terganggu.
Sekali lagi Wali Kota menyampaikan untuk identifikasi drainase-drainase yang mulai tertimbun atau terjadi pendangkalan sedimen, lumpur dan sampah-sampah.
“Bersihkan lokasi-lokasi khususnya drainase dan parit-parit supaya kembali seperti sediakala,” tegas Wali Kota.
Di akhir pembahasan dan evaluasi Walikota dan Wakil Walikota kembali menyampaikan bahwa kita harus bekerja semaksimal mungkin untuk mengembalikan kondisi pemukiman seperti semula.
“Semua ini kita lakukan untuk kenyamanan masyarakat Kota Manado,” kunci Walikota dan Wakil Walikota.
Hadir dalam rapat evaluasi ini Sekretaris Pemerintah Kota Dr. Micler C.S. Lakat S.H. M.H, Asisten I Drs. Heri Saptono, Asisten II Atto Bulo S.H.,M.M, Kadis Infokom Erwin Kontu S.H, Kadis PUPR Johnny Suwu S.T, Kadis Perkim Piter Eman S.T, Kadis DLH Franky Porawouw S.H, Kadishub Jeffry Worang dan Kaban BPBD Kota Manado Donald Sambuaga.
(Lipsus/enc)